Sejarah Berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI)

Bank BNI
Sejarah Berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI)
Sejarah Berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI)

Bni di resminakn pada tanggal 5 Juli 1946 oleh seseorang yang bernama RM Margono Djojohadikoesomo, yang di siapkan menjadi Bank sirkulasi batau Bank Sentral, Serta mengedarkan alat pembataran resmi yang pertama Oeang Republik Indoensia (ORI ) BNI adalah bank pertama yang di miliki dan di dirikan oleh pemerintah Indonesia.

Kini, pada tanggal berdirinya Bank BNI pada 5 Juli di peringati sebagai Hari Bank Indonesia.

Sejarah PendirianĀ 

Sejarah berdirinya Bank Bank Negara Indonesia di mulai dari mendorong Indonesia pada awal kemerdekaan yang tengah memperjuangkan kondisi perekonomian agar bisa menetralkan dan memiliki alat tukar yang mendukung terjadinya transaksi.

Oleh karena itu, pada tanggal 19 September 1945, dilakukan sidang Dewan Menteri Republik Indonesia.

Hasilnya, Pemerintahan Indonesia memilih untuk membangun sebuah bank milik negara yang sangat berfungsi sebagai bank sirkulasi.

Pemerintah akhirnya memberikan mandat kepada Margono Djojohadikusumo, yang merupakan mantan anggota Bandan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dalam menjamin hasil dari keputusan tersebut.

Pada tanggal 9 Oktober 1945, di bentuk Yayasan Poesat Bank Indonesia,
dan pada tanggal 5 Juli 1946 akhirnya dirikan bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI).

Yayasan Poesat Bank Indonesia akhirnya dilebur menjadi Bank Negara Indonesia.

Baca Juga : Profil PT Bank Mandiri, Sejarah Berdiri dan Produk-Produknya

Hingga saat itu, BNI, yang merupakan bank sirkulasi atau bank sentral,
bertugas untuk mengedarkan dan membuat alat pembayaran.

BNI membagikan Oeang Republik Indonesia ( ORI ), yaitu alat pembayaran pertama yang sah, pada 30 Oktober 1946.

Perubahan Nama dan StatusĀ 

Pada tahun 1949, Bni tidak berfungsi lagi sebagai bank sirkulasi, setelah pemerintah mengganti ke De Javesche Bank ( sekarang Bank Indonesia ).

Satu tahun kemudian, BNI menjadi bank devisa yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan ekspor dalam perkebunan.

Lewat Undang-Undang Darurat No 2 tahun 1995, BNI pun menjadi bank umum engan jangkauan yang semakin luas.

Oleh sebab itu, BNI dapat membukan kantor cabang di beberapa negara, seperti Tokyo, Singapura, Hong Kong, London, New York, dan Grand Caymen Island.

Seiring dengan terjadinya perubahan demi perubahan aturan perbankan,
berdasarkan Perpres No 17 Tahun 1965 tentang integrasi bank-bank pemerintah, terhitung mulai 7 Agustus 1965, nama Bank Negara Indonesia di ubah menjadi BNI Unit III.

Selanjutnya, berdasarkan pasal Undang-Undang No 17 tahun 1968,
Bank Negara Indonesia di jadikan Bank Negara Indonesia 1946, dan memiliki status Bank Umum Milik Negara.

Bank Negara Indonesia mendapatkan tugas untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Pada 1992, di laksanakan penyesuaian berdasarkan bentuk hukum dan Peraturan pemerintah No 19 tahun 1992, menjadi perusahaan perseroan Terbatas ( Persero )

Pada bulan November 1996, Bank Negara Indonesia Berubah jadi bank pemerintah pertama yang mempunyai Intal Public Offereng (IPO), yakni saham bank yang ada dalam Bursa Efek Jakarata dan Surabaya.

Setelah itu pada tahun 2004, Panaman bank mulai di singkat menjadi BNI saja,
berbarengan dengan peluncuran identitas dan logo korporat baru.

Lihat Juga : Irfan Hakim Makan Bersama Keluarga Dan Kru Di Lesehan